Enyahkan Migrain Tanpa Obat
Bukan penyakit berbahaya, tapi menjadi keluhan banyak orang, itulah sakit kepala sebelah atau migrain. Rasa nyeri yang menyerang dapat menghambat aktivitas sehari-hari.
Migrain dapat berlangsung hanya beberapa jam, tetapi dapat pula berkelanjutan hingga beberapa hari. Biasanya, selain merasakan sakit kepala pada satu sisi, penderita migrain juga merasakan kepala seperti terhimpit benda berat dan berdenyut-denyut. Mata berair, perih, dan sering disertai dengan perasaan mual.
Dokter spesialis bedah saraf RSPI Sulianti Suroso dr Ilham Patu SpBS mengatakan, migrain ditandai nyeri kepala yang hebat, sering kali dirasakan pada sebagian daerah kepala. "Migrain dirasakan bagi otak besar penderita pada sebelah kanan atau kiri. Ini terjadi karena pengiriman oksigen ke otak kurang dari yang dibutuhkan," ujarnya.
Ilham menambahkan, migrain bisa menyerang siapa saja. Remaja, dewasa hingga paruh baya. Namun, tidak perlu khawatir dengan gangguan ini karena tanpa diobati sebenarnya migrain bisa hilang dengan sendirinya.
"Sehat adalah solusi utamanya. Tidak merokok, jangan banyak minum alkohol, tidur cukup, konsumsi makanan sehat, dan olahraga ringan setiap hari. Dijamin bisa membuat seseorang bebas dari migrain," saran dokter yang juga banyak menangani pasien suspect flu burung itu.
Gaya hidup tidak sehat memang menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan yang sering kali kambuh ini. Maka dengan mengubah gaya hidup, migrain bisa dihindari. Olahraga misalnya, membuat kerja jantung dan paru-paru menjadi optimal dan dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk otak besar.
Sementara itu, dr Widya Varkawi SpS dari RS Pusat Pertamina menambahkan, penyebab migrain berkaitan dengan gangguan aktivitas pembuluh darah otak atau karena kelainan genetik. Beberapa hal yang diduga pencetus migrain antara lain kurang tidur atau istirahat, perubahan hormon selama siklus menstruasi,stres, cemas, dan kelelahan.
Selain itu, harus dipastikan melalui pemeriksaan yang teliti oleh dokter bahwa keluhannya memang migrain, bukan penyakit lain yang harus segera ditangani seperti tumor otak. "Jika sudah menderita migrain sebaiknya melakukan perbaikan gaya hidup misalnya mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, olahraga teratur, cukup istirahat, dan mengelola stres dengan lebih baik," paparnya.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas San Paulo,Brasil, menemukan bahwa suatu serangan sakit kepala setempat yang parah, yang menyerupai serangan migrain mungkin merupakan suatu gejala pertama sekaligus utama dari sebuah stroke yang jarang terjadi. Stroke jenis ini disebabkan kondisi ketika terdapat gumpalan darah dalam pembuluh darah balik otak (trombosis vena serebri-TVS).
Penelitian yang mengikutsertakan 39 penderita TVS menggunakan alat pemindai otak untuk memastikan diagnosa dari TVS dan kemudian mengumpulkan informasi dari para penderita tentang riwayat penyakit mereka.
Sebagian besar penderita dalam penelitian ini memiliki riwayat sakit kepala dan mereka telah mencari pengobatan, dan diberi obat penghilang rasa nyeri. Dengan pengobatan tersebut, rasa nyeri tersebut akan berkurang tetapi tidak pernah hilang sama sekali.
No comments:
Post a Comment